![]() |
(ilustrasi) |
BJ Habibie yang merupakan mantan presiden Republik
Indonesia beberapa waktu yang lalu sempat menyebutkan sebuah komitmen guna
membangun industri pesawat yang akan dirintis di Kepulauan Riau. Nantinya
industri rintisannya itu akan dibangun tepatnya di Bandara Hang Nadim, Batam.
Lokasi Batam ini barangkali dinilai cukup strategis sehingga nantinya
diharapkan akan memberi keuntungan pada berbagai sisi.
Lebih jauh lagi beliau cuma akan merintis selama 3
tahun, sehingga selebihnya beliau akan mengamanahkannya pada putra-putri
terbaik di negeri kita ini. Hal itu disampaikan bapak BJ Habibie di kota Batam,
tepatnya bulan april lalu. Ketua dewan komisarisnya akan langsung dipegang oleh
BJ Habibie sendiri. Pengalaman beliau tentunya sudah sangat banyak dan luas di
bidang kedirgantaraan, sehingga kemampuannya tidak perlu diragukan lagi.
Untuk masalah lahan, diperlukan tanah seluas 100
hektare. Namun demikian, pada tahapan awalnya cuma akan dibutuhkan 62 hektare
dulu. Pada tahun 2016 nanti, diharapkan semuanya akan selesai. Target pasarnya
adalah mampu menyerap hingga 70 persen pesawat terbang dari airline domestik
untuk bisa dirawat di perusahaan ini.
Ke depan diharapkan dengan adanya media industri
pesawat terbang ini, para pemuda yang memiliki ketertarikan terhadap dunia
penerbangan dapat memanfaatkan sebaik mungkin sarana ini guna memajukan negeri.
Kejayaan di masa lalu dalam hal dunia penerbangan juga diharapkan akan bangkit
kembali, bahkan tak mustahil akan melebihi kejayaan di masa lalu itu. Tentu
saja untuk menuju impian-impian itu dibutuhkan semangat baja, komitmen yang
kuat, serta dukungan pemerintah secara penuh.
Harapan lainnya adalah bahwa nantinya semoga
rencana ini akan membuka peluang kerja bagi para angkatan kerja khususnya bagi
orang-orang yang memiliki latar belakang pengalaman dan pendidikan di bidang
penerbangan. Sebab fakta di lapangan menjelaskan pada kita bahwa meskipun
sering ada pernyataan bahwa dunia penerbangan masih banyak butuh tenaga kerja,
namum mereka (para lulusan sekolah penerbangan) ternyata banyak yang kesulitan
untuk masuk berkarir di bidang tersebut. Hal ini bukan omong kosong belaka,
namun setidaknya berdasarkan pengalaman dan pengamanat penulis serta banyak
rekan sesama alumni yang masih kesulitan untuk mencari pekerjaan di bidang
aviasi ini.
tulisan terkait :
No comments:
Post a Comment