Bandara Dewandaru (Dewadaru)
termasuk dalam kategori bandara perintis yang berada di Kepulauan Karimunjawa,
tepatnya ada di Pulau Kemujan, kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kode resmi bandar
udara ini yaitu, IATA : KWB dan ICAO : WICM. Bandar udara dengan landas pacu
sepanjang 1200 m ini berjarak sekitar 22 km dari pusat kota dengan dihubungkan
oleh sebuah jalan aspal yang agak sempit untuk berpapasan 2 mobil.
Terminal Mungil Bandara Dewadaru |
Waktu dulu pernah ada
rute penerbangan Semarang – Karimunjawa (bolak balik) dan Karimunjawa ke salah
satu kota di Kalimantan dengan menggunakan pesawat CASA 212. Saat ini sudah terdapat penerbangan Semarang-Karimunjawa dan Surabaya-Karimunjawa PP yang dilayani oleh maskapai PT.Airfast Indonesia. Namun masyarakat pada umumnya
memilih transportasi Laut baik dengan kapal Fery ataupun kapal Cepat yang biasa
berangkat dari Pelabuhan Jepara atau Tanjung emas. Dengan ukuran landas pacu
yang saat ini sepanjang 1200 meter sebenarnya sudah bisa didarati oleh jenis
pesawat terbang yang lebih besar seperti pesawat Fokker, ATR maupun CN-235.
Hanya saja mungkin belum ada maskapai yang siap mengambil rute perintis
tersebut.
( Baca : Jadwal Penerbangan ke Karimunjawa )
Bandara Dewandaru Tampak Dari Atas |
Di bandara dewandaru itu
dulu sering ada anak-anak bermain di landas pacu. Maklum saja, selain hanya
sebagai bandara perintis yang sangat jarang didarati pesawat, juga masyarakat
di sana tergolong sedikit terisolasi (primitif) dengan terbatasnya akses keluar
pulau, minimnya listrik dan terbatasnya alat dan sarana transportasi. Namun
begitu, bagi traveller yang suka keindahan dan ketenangan, maka keindahan alam
(terutama pantai) di kepulauan Karimunjawa ini sangat menawan dan menarik hati
untuk dieksplorasi.
Mitos Pohon Dewandaru di
Karimunjawa
Bandar udara Dewandaru
diambil dari nama pohon yang tumbuh di pulau tersebut, yaitu pohon dewandaru.
Menurut mitos setempat, kalau keluar dari pulau tersebut dengan membawa kayu
dewandaru (misalnya sebagai souvenir), maka akan mengalami sial, misalnya saja
kapal akan tenggelam. Teman saya yang pernah bekerja di Bandara tersebut pernah
mengalami hal yang aneh. Waktu itu pesawat yang hendak berangkat menuju ke
semarang tidak dapat hidup mesinnya. Akhirnya diperiksa seluruh bagasi dan di
dapatkan di sana ada souvenir dari kayu dewandaru. Setelah itu entah apa yang
terjadi karena teman saya belum tuntas bercerita. Hanya saja dugaan saya mesin
pesawat terbang itu bisa hidup setelah barang dari kayu tersebut dikeluarkan
dari pesawat. Namun meskipun apa yang terjadi, sebagai orang beriman kepada
Tuhan yang Esa hendaknya kita tidak benar-benar meyakini mitos tersebut, karena
bisa jadi itu Cuma kebetulan saja.
Postingan terkait :
No comments:
Post a Comment