Pesawat R-80 PTDI - Banyak orang menanti kapankah pesawat yang
diklaim 100% buatan anak negeri bernama R-80 itu bakal mengudara di langit
nusantara. Pantas saja pesawat yang merupakan pengembangan dari N250 rancangan
BJ Habibie itu sangat dirindukan masyarakat indonesia sebab pesawat terbang
merupakan hasil teknologi tinggi yang diyakini bisa membuat suatu negara yang
mampu membuatnya di segani oleh negeri lainnya.
Pesawat N250 |
Melalui perusahaan PT.
Regio Aviasi Industri, pesawat bermesin 2 buah baling-baling ini dirancang dan
ke depan akan dibuat fisiknya di PT. Dirgantara Indonesia. Tahun 2013 yang lalu
adalah awal proses pembuatan pesawat R-80, sebuah proyek berkapasitas besar ini
dengan melibatkan sarjana-sarjana muda yang berprestasi tentunya. Pada akhir
2014 ini ditargetkan desain awal (desain kasar secara utuh) akan selesai,
kemudian awal 2015 dilanjutkan dengan pemilihan komponen dari berbagai vendor
yang cocok sekaligus berlanjut ke pendesainan lebih detail.
2017 merupakan target
peluncuran prototipnya yang kemudian dilanjutkan pada sesi pengujian produk
(termasuk uji terbang) selama sekitar 2 tahun. Sehingga pada 2019 kemungkinan
pesawat yang digadang-gadang ini insyaAllah sudah beroperasi. Memang diakui
pihak PT. RAI bahwa pembuatan pesawat R-80 dari awal hingga operasional
setidaknya memerlukan waktu 6 sampai 7 tahun. Sebuah produk dengan nilai
investasi jangka panjang.
Desain Pesawat R-80 |
Pesawat bermesin
turboprop (baling-baling) memang lebih lambat dibandingkan dengan yang bermesin
jet. Namun pesawat jenis ini unggul dalam tingkat keiritan bahan bakar dan
sangat efisien untuk dipakai pada rute-rute pendek yang banyak terdapat di
negeri kita, Indonesia. Dia juga mampu lepas landas dan mendarat pada lendasan
yang lebih pendek serta pada bangunan landasan yang kurang bagus sebagaimana
pada bandara-bandara perintis yang tersebar banyak di Indonesia.
Sebagai program lanjutan
dari N-250 yang dulu sempat mangkrak, tak heran kalau pesawat yang sedang dalam
proses pembuatan ini nantinya bakal memiliki banyak keunggulan dibandingkan pesawat
N-250. Selain efisiensi bahan bakar yang ditingkatkan, pesawat R-80 juga
memiliki kapasitas seat yang lebih banyak yaitu antara 80 sd 90 penumpang.
Meskipun belum ada
kontrak pembelian, namun setidaknya dua maskapai nasional telah menyepakati
atau tertarik untuk melakukan pesanan, terutama bila saatnya tiba nanti (salah
satunya yakni Airline Nam Air). Pesawat ini mungkin nanti akan bersaing dengan
ATR-72 dan MA-60. Kita doakan semoga kesuksesan pembuatan pesawat buatan anak
negeri ini membawa perubahan ke arah yang lebih baik buat negeri tercinta ini.
Artikel Terkait :
No comments:
Post a Comment