Masih terlalu lama buat negara ini punya jet
tempur buatan sendiri. Rencananya PT. Dirgantara Indonesia siap memproduksi jet
tempur sendiri baru di tahun 2020. Paling tidak dibutuhkan uang hingga 8 miliar
USD atau sepadan dengan 78,4 triliun rupiah untuk dapat membangun sebuah prototype pesawat tempur indonesia yang bernama
Indonesia Fighter Xperiment (IFX) yang bersertifikasi dan layak produksi.
(bentuk pesawat IFX) |
Ini adalah jet tempur program kerja bareng
(kemitraan) antara indonesia lewat kementerian pertahanan dan pihak pemerintah
korea selatan. Dalam kerjasama itu indonesia mendapatkan porsi 20 persen dalam
pendanaan atau senilai 15,68 triliun rupiah. Sementara itu korea selatan akan mendanai
proyek ini sejumlah sisanya yakni 80 persennya.
Saat ini proyek besar tersebut pengembangannya
telah memasuki tahap ke 2 yaitu engineering manufacturing development
(pengembangan produksi teknik). Sesudah proses ini rampung, baru akan berlanjut
ke tahap berikutnya berupa proses produksi serta pemeliharaan. Menurut
informasi dari orang dalam, sesi engineering
manufacturing development ini saja menghabiskan waktu 8 tahun di mana itu
dimulai dari mendesain secara detail, mempersiapkan produksi, mengerjakan 6 sampai
dengan 8 contoh produk (prototype),
pengujian dan mendapatkan sertifikasi.
Hingga kisah ini dituliskan, proyek pengembangan
pesawat tempur indonesia generasi 4,5 tersebut telah berjalan hampir 2 tahun, setelah
beberapa waktu sempat tertunda. Dengan teknologi generasi 4,5 ini berarti IFX
nantinya secara performance akan
berada di bawah F-35 dan di atas F-16. Kalau semuanya lancar diproyeksikan pada
2020 jet tempur ini siap diproduksi masal.
Penulis melihat tahun 2020 masih sangat jauh
sehingga proyek ini memakan waktu yang amat lama. Memang sebuah proyek
bermuatan teknologi tinggi seperti ini membutuhkan strategi yang mantap dan
persiapan yang lebih dari sekedar cukup. Namun rentang waktu yang lama akan
berdampak pada menurunnya daya saing suatu produk, sebab bisa saja tahun 2020
teknologi F-16 sudah tak diperhitungkan lagi dan teknologi F-35 sudah tidak
dikatakan super canggih lagi. Lantas kalau begitu di mana posisi IFX pada saat
itu ?
Ini bukan sebuah ungkapan pesimistis, cuma sedikit
bahan evaluasi yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan. Kalau kita kembali ke
jaman beberapa abad silam, di sana ada seseorang yang mampu membuat proyek yang
mana rata-rata orang akan menyelesaikannya selama 30 hari, tapi orang ini mampu
mengerjakannya hanya dalam 3 hari saja. Yang diperlukan adalah tekad yang tidak
setengah-setengah.
Tulisanku yang lain :
Semoga berhasil
ReplyDeleteSemoga cepat kelar, semangat untuk NKRI Bravo TNI hajar si Malingsial
ReplyDeleteLowongan Kerja Online Membuka Pendaftaran
Buruan bikin....jangan pake lama...kalau kurang modal maka harus bekerja sama dengan negara lain.
ReplyDeleteBarangkali pemerintah masih galau dan kurang PD...
ReplyDeletesebaik nya indonesia membeli jet tempur sukhoi pakfa t 50 steil genarisi 5 sebagai pertahanan udara super power raksasa indonesia raya
ReplyDeleteLebih baik lagi jika indonesia mempercepat proses kemandirian dalam pembangunan alutsista teknologi tinggi (pswt tempur) ini. Kekayaan indonesia cukup beragam dan unik, sehingga sangat2 mengundang kepentingan asing bermain di sini. Walau penjajahan fisik tak lagi ada, tapi penjajahan berupa dominasi politik dan ekonomi tak bisa dipungkiri.
ReplyDelete