Wednesday, June 26, 2013

Pesawat Tempur Buatan Indonesia


Masih terlalu lama buat negara ini punya jet tempur buatan sendiri. Rencananya PT. Dirgantara Indonesia siap memproduksi jet tempur sendiri baru di tahun 2020. Paling tidak dibutuhkan uang hingga 8 miliar USD atau sepadan dengan 78,4 triliun rupiah untuk dapat membangun sebuah prototype pesawat tempur indonesia yang bernama Indonesia Fighter Xperiment (IFX) yang bersertifikasi dan layak produksi.
 
pesawat tempur indonesia
(bentuk pesawat IFX)
Ini adalah jet tempur program kerja bareng (kemitraan) antara indonesia lewat kementerian pertahanan dan pihak pemerintah korea selatan. Dalam kerjasama itu indonesia mendapatkan porsi 20 persen dalam pendanaan atau senilai 15,68 triliun rupiah. Sementara itu korea selatan akan mendanai proyek ini sejumlah sisanya yakni 80 persennya.

Saat ini proyek besar tersebut pengembangannya telah memasuki tahap ke 2 yaitu engineering manufacturing development (pengembangan produksi teknik). Sesudah proses ini rampung, baru akan berlanjut ke tahap berikutnya berupa proses produksi serta pemeliharaan. Menurut informasi dari orang dalam, sesi engineering manufacturing development ini saja menghabiskan waktu 8 tahun di mana itu dimulai dari mendesain secara detail, mempersiapkan produksi, mengerjakan 6 sampai dengan 8 contoh produk (prototype), pengujian dan mendapatkan sertifikasi.

Hingga kisah ini dituliskan, proyek pengembangan pesawat tempur indonesia generasi 4,5 tersebut telah berjalan hampir 2 tahun, setelah beberapa waktu sempat tertunda. Dengan teknologi generasi 4,5 ini berarti IFX nantinya secara performance akan berada di bawah F-35 dan di atas F-16. Kalau semuanya lancar diproyeksikan pada 2020 jet tempur ini siap diproduksi masal.

Penulis melihat tahun 2020 masih sangat jauh sehingga proyek ini memakan waktu yang amat lama. Memang sebuah proyek bermuatan teknologi tinggi seperti ini membutuhkan strategi yang mantap dan persiapan yang lebih dari sekedar cukup. Namun rentang waktu yang lama akan berdampak pada menurunnya daya saing suatu produk, sebab bisa saja tahun 2020 teknologi F-16 sudah tak diperhitungkan lagi dan teknologi F-35 sudah tidak dikatakan super canggih lagi. Lantas kalau begitu di mana posisi IFX pada saat itu ?

Ini bukan sebuah ungkapan pesimistis, cuma sedikit bahan evaluasi yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan. Kalau kita kembali ke jaman beberapa abad silam, di sana ada seseorang yang mampu membuat proyek yang mana rata-rata orang akan menyelesaikannya selama 30 hari, tapi orang ini mampu mengerjakannya hanya dalam 3 hari saja. Yang diperlukan adalah tekad yang tidak setengah-setengah.



Tulisanku yang lain :

6 comments:

  1. Semoga cepat kelar, semangat untuk NKRI Bravo TNI hajar si Malingsial
    Lowongan Kerja Online Membuka Pendaftaran

    ReplyDelete
  2. Buruan bikin....jangan pake lama...kalau kurang modal maka harus bekerja sama dengan negara lain.

    ReplyDelete
  3. Barangkali pemerintah masih galau dan kurang PD...

    ReplyDelete
  4. sebaik nya indonesia membeli jet tempur sukhoi pakfa t 50 steil genarisi 5 sebagai pertahanan udara super power raksasa indonesia raya

    ReplyDelete
  5. Lebih baik lagi jika indonesia mempercepat proses kemandirian dalam pembangunan alutsista teknologi tinggi (pswt tempur) ini. Kekayaan indonesia cukup beragam dan unik, sehingga sangat2 mengundang kepentingan asing bermain di sini. Walau penjajahan fisik tak lagi ada, tapi penjajahan berupa dominasi politik dan ekonomi tak bisa dipungkiri.

    ReplyDelete